Tuesday, December 19, 2017

Fast Data Encipherment Algorithm (FEAL)

A.    Pendahuluan
Dikutip oleh Andara Livia (2010), Fast Data Encipherment Algorithm atau yang lebih dikenal dengan FEAL merupakan sebuah enskripsi tipe simetris block ciphers. Algoritma ini diciptakan sebagai bentuk alternatif dari Data Encryption Standard (DES) serta diprogram agar mampu bekerja lebih cepat pada software. FEAL memiliki peranan penting dalam pengembangan teknik kriptanalis, seperti kriptanalis liner dan diferesnsial.  Pada 1987, FEAL pertama kali dikenalkan oleh Shimizu dan Miyaguchi dari NTT. Chipers ini bersifat rentan terhadap berbagai macam kriptanalis, namun dapat berfungsi sebagai katalis pada pertemuan kriptanalis diferensial dan linear.
FEAL, seperti halnya DES juga berlandaskan pada algoritma Fiestal. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa perbaikan untuk FEAL walaupun secara keseluruhan merupakan cipher Fiestal. FEAL menggunakan basis putaran kunci yang sama yang bekerja pada blok 64-bit. FEAL-N menempatkan bit blok plaintext dengan memanfaatkan kunci rahasia 64-bit. FEAL menggunakan N putaran cipher Fiestal dengan fungsi f yang lebih sederhana. Hal ini lalu dijumlahkan dengan desain awal dan akhir dari FEAL dengan melakukan XOR secara sebagian dari dua data yang sama halnya dengan mengaplikaskan subkey dengan sebagaian data.
Menurut Shimizu & Miyaguchi (1435) yang dikutip oleh S. Tjiharjadi & M.C Wijaya (2009), FEAL memiliki panjan blok sebesar 64-bit yang dibagi menjadi 32 + 32 blok serta menyandang iterasi sebanyak 8 ronde seperti yang terlihat pada gambar:
Gambar Diagram Alir Algoritma FEAL (S. Tjiharjadi & M.C Wijaya, 2009).

B.     Penggunaan Algoritma
D.M Nasution menerapkan Algoritma FEAL dalam pembuatan aplikasi Perancanagan dan Implementasi Enkripsi dan Dekripsi SMS dengan Menggunakan Algoritma FEAL (2012) sebagai pengamanan pesan yang berlandaskan J2ME. Aplikasi yang ia buat dianalisis sesuai dengan kecepatan proses enkripsi dan dekripsi pesan. Selain itu, ia juga menggunakan memori untuk mengukur proses enkripsi dan dekripsi pesan. Dalam menganalisis aplikanya, ia menggunakan metode Avalache effect sebagai tolak ukur keamanan.
Hasil perancangannya menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan FEAL untuk proses enkripsi dengan panjang 8 karakter dan perbedaan perputaran FEAL 4, FEAL 8, FEAL 16, FEAL 32 memeiliki nilai rata-rata 3,935, 4.96%, 5.6%, dan 7.4% secara berurutan. Pada proses dekripsi dengan panjang 8 karakter dengan perbedaan putaran FEAL 4, FEAL 8, FEAL 16 dan FEAL 32 mencapai nilai rata-rata 2.9%, 3.7%, 4.3% serta 6.16%. Sedangkan memori yang digunakan sebagai proses enkripsi dengan panjang 8 karakter, 24 karakter dan 120 karakter mencapai 518 byte, 1164 byte serta 3516 byte secara berurutan. Dalam proses dekripsi, ia memperoleh hasil yang sama dengan proses enkripsi. Selain itu, algoritma ini menunjukkan tingkat keamanan yang baik dengan adanya hasil Avalanche Effect pada FEAL 32 yang bernilai 51.5625%.

C.    Cara Menghitung Algoritma
Diagram alir (Shoji Miyaguchi, 1998:637).
Table 1 (Andara Livia, 2010).
Andara Livia (2010), berikut proses enkripsi pada algortima FEAL-4 sesuai dengan diagram alir pada gambar diatas:
1.       Algoritma ini menerima input berupa 64-bit plaintext M = m1…m 64 dan 64-bit kunci K = k1… k 64.
2.       Sedangkan keluarannya adalah 64-bit block ciphertext C = c1 ... c64
3.       Definisikan ML = m1 … m32 dan MR = m33 … m 64.
4.       Lakukan XOR initial subkey: (L0, R0)←(ML, MR) (K4, K5).
5.       R0 ←R0L0
6.       Untuk i = 1 hingga i = 4, lakukan: Li ←Ri-1 Ri ←Li-1 f(Ri-1, Ki-1)
Gunakan Table 1 untuk f(A, Y) dengan A = Ri-1=(A0, A1, A2, A3) dan Y = Ki-1=(Y0, Y1)
Pada fungsi f tersebut terdapat dua byte-oriented data substitusi S0 dan S1
S0 (X1, X2) = Rot2 ((X1 + X2) mod 256)
S1 (X1, X2) = Rot2 ((X1 + X2 + 1) mod 256)
Dimana X1 dan X2 merupakan block dari b-bit serta Rot2(T) adalah hasil dari a 2-bit perputaran kiri dalam block 8-bit, T.
Contoh: missal X1 = 00010011, X2 = 11110010 kemudian
                  T = (X1 + X2 + 1) mod 256= 00000110
                  S1 (X1, X2) = Rot2(T)= 00011000
7.       Ls ← LsRs 
8.       Lakukan XOR final subkey.
Sedangkan untuk mendekripsikan ciphertext menjadi plaintext, digunakan cara yang sama seperti halnya mengenkripsikan plaintext menjadi ciphertext. Berikut langkah-langkahnya:
1.      Algoritma ini menerima input berupa 64-bit chipertext M = m1…m 64 dan 64-bit kunci K = k1… k 64.
2.      Sedangkan keluarannya adalah 64-bit block plaintext C = c1 ... c64
3.      Definisikan ML = m1 … m32 dan MR = m33 … m 64.
4.      LO ←LOR0. 
5.      Sama halnya dengan proses enkripsi lakukan (kebalikan), untuk i = 1 hingga i = 4,
6.      Rs ← RsLs
7.      Ls ← LsKey ke 4
8.      Rs ← RsKey ke 5
9.      Lakukan XOR final subkey

D.    Contoh Perhitungan FEAL-4
1.      Enkripsi plaintext 123456789abcdef7 dengan kunci 0xc63f1a1a, 0xe768bb42, 0x948c886f, 0x924370ca, 0x62bffac2, 0x5581fc95, menjadi chipper text. Setelah plaintext di enkripsi, rubah kembali (dekripsi) ke plaintext semula.
Diketahui:
Plaintext -> 123456789abcdef7
kunci -> 0xc63f1a1a, 0xe768bb42, 0x948c886f, 0x924370ca, 0x62bffac2, 0x5581fc95
Hasil:
            Chipertext -> 8351776E461394F0
            Plaintext -> 123456789ABCDEF7
2.      Enkripsi plaintext 123456789abcdef7abcdef1234567897 dengan kunci 0xc63f1a1a, 0xe768bb42, 0x948c886f, 0x924370ca, 0x62bffac2, 0x5581fc95, menjadi chipper text. Setelah plaintext di enkripsi, rubah kembali (dekripsi) ke plaintext semula.
Diketahui:
Plaintext -> 123456789abcdef7abcdef1234567897
Kunci -> 0xc63f1a1a, 0xe768bb42, 0x948c886f, 0x924370ca, 0x62bffac2, 0x5581fc95
Hasil:
            Chipertext -> 8351776E461394F01355E589F6B2E010
            Plaintext -> 123456789abcdef7abcdef1234567897
3.      Enkripsi plaintext 123456789abcdef7 dengan kunci 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, menjadi chipper text. Setelah plaintext di enkripsi, rubah kembali (dekripsi) ke plaintext semula.
Diketahui:
Plaintext -> 123456789abcdef7
kunci -> 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0
Hasil:
            Chipertext -> 14F8E38D6FAD8E6C
            Plaintext -> 123456789ABCDEF7
4.      Enkripsi plaintext 123456789abcdef7abcdef1234567897 dengan kunci 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, menjadi chipper text. Setelah plaintext di enkripsi, rubah kembali (dekripsi) ke plaintext semula.
Diketahui:
Plaintext -> 123456789abcdef7abcdef1234567897
kunci -> 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0, 0x0
Hasil:
            Chipertext -> 14F8E38D6FAD8E6C1EACDF290FD20124
            Plaintext -> 123456789abcdef7abcdef1234567897


E.     Implementasi
Hal yang perlu di import
Import java.util.arrays agar file dapat mengelola array, kemudian import java.lang.Byte agar file dapat mengelola byte. Setelah itu import java.util.scanner agar file dapat menerima input secara otomatis. Import javax.xml.bind.DataTypeConverter untuk konversi tipe data. Project ini digunakan untuk merubah string hex ke byte array.
Main

Pada main program terdapat variable byte[] data yang digunakan untuk menampung data 8 byte. Kemudian terdapat int key[] yang berfungsi untuk menyimpan key. Scanner input deklarasi variable input agar bisa digunakan untuk input data ke program secara dinamis. int n digunakan sebagai variable penyimpan pilihan menu byte yang dipilih ketika program dijalankan. Variable s dan hasil digunakan untuk menampung string, s digunakn sebagai penampung inputan sedangkan hasil digunakan untuk menampung chipertext. s = input.next(), deklarasi untuk input data string. if(s.length() != jumlah data) digunakan untuk mengecek panjang data apakah sesuai dengan jumlah data yang ditentukan atau tidak, jika tidak maka program akan berhenti berjalan. jika bener , program akan melanjutkan ke proses selanjutnya. hitung(parameter 1, parameter 2, parameter 3,  parameter 4) untuk memangil fungsi hitung dengan 4 parameter, parameter 1 digunakan untuk menampung string inputan, parameter 2, digunakan untuk berapa banyak jumlah perulangan, parameter 3 digunakan untuk key, parameter ke 4 untuk mententukan apakah proses enkrip atau dekrip yang akan dijalankan.



Fungsi Hitung

Fungsi Enkrip
Fungsi enkrip ini menerima 8 data byte serta key array. Pada baris code ke 60 sisi kiri blok diambil dari 4 byte pertama di xor dengan key index ke 4, kemudian untuk sisi blok kanan didapat dari nilai blok kiri xor dengan byte ke 5 sampai 8 xor dengan key 5 setelah itu pada baris code 62 sampai 67 dilakukan iterasi, Untuk i = 1 hingga i = 4, Li ←Ri-1 Ri ←Li-1 f(Ri-1, Ki-1). Setelah iterasi selesai Ls ← LsRs , kemudian dilakukan proses XOR final subkey.
Fungsi Dekrip

Fungsi dekrip ini hampir sama dengan funsi enkrip, namun juga memiliki perbedaan yang tertulis dibawah:
LO ←LOR0.
Rs ← RsLs
Ls ← LsKey ke 4
Rs ← RsKey ke 5 
            Fungsi f(A,Y)
Pada fungsi f tersebut  y1,y2,y0,y3 data tersebut sesuai dengan table 1.
S0 dan S1 menambahkan 1 bit d {0,1} menjadi 8-bit argument x dan y, dengan mengabaikan carry dari bit teratas, kemudian hasilnya digeser ke kiri sebanyak 2-bit (ROT2).
Fungsi pack dan upack
Fungsi pack digunakan untuk merubah 4 byte ke 32 bit, sedangkan unpack merubah data 32 bit menjadi 4 byte.

F.     Hasil Pengujian
Panjang Data
8 byte
16 byte
32 byte
64 byte
128 byte
256 byte
Enkripsi
4,823 ms
4,573 ms
10,039 ms
4,278 ms
9,367 ms
11,858 ms
Dekripsi
0,303 ms
0,376 ms
0.949 ms
0,337 ms
2,668 ms
1,521 ms
Troughput Enkripsi
0,602ms
0,285 ms
0,313 ms
0,066 ms
0,073 ms
0,043 ms
Troughput Deskripsi
0,037 ms
0,023 ms
0,029 ms
0,005 ms
0,020 ms
0,005 ms

Dari hasil pengujian diatas dapat dimpulkan semakin banyak data yang diolah maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk enkrip atau dekrip. Sedangkan untuk perbandingan waktu enkrip dan dekrip, proses enkripsi lebih lama dari pada proses dekripsi.


Daftar Pustaka
Livia Andara (2010). Perbandingan International Data Encryption Algorithm (IDEA) dan The Fast Data Enchipherment Algorithm (FEAL). Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Nasution, M.Dina. (2012). Perancanagan dan Implementasi Enkripsi dan Dekripsi SMS dengan Menggunakan Algoritma FEAL.Bandung: Universitas Telkom.


Tjiharjadi, S & Wijaya C. M. (2009). Pengamanan Data menggunakan Metode Enkripsi Simetri dengan Algoritma FEAL. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. 

Monday, December 18, 2017

Jurnal TA Manajemen Informatika

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS JAYA LAUNDRY)

 

Mahdalena Intan Pratiwi
Program Studi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang PO. BOX 2 Kamal, Bangkalan, Madura, 69162




            Proses kegiatan laundry membutuhkan sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Selama ini banyak dari bidang usaha laundry ini menggunakan pendataan laporan keuangan masih secara manual menggunakan kertas dan tulis tangan yang sangat tidak efisien. Proses yang tidak efisien dapat menghambat kegiatan laundry, sehingga banyak waktu yang terbuang. Berdasarkan permasalahan ini maka dibuatlah sistem akuntansi yang dapat membantu masalah pembukuan keuangan di “Jaya Laundry”. Pembuatan aplikasi ini menggunakan platform OS Android dan sebagai media penyimpanannya menggunakan MySQL dengan  konsep client dan server. Hasil dari penelitian ini diperoleh sistem informasi akuntansi laundry yang dapat membantu kinerja pengolahan data keuangan suatu perusahaan jasa laundry studi kasus “Jaya Laundry” yaitu input data pemasukan dan data pengeluaran. Output yang dihasilkan yaitu laporan data pemasukan, laporan data pengeluaran, laporan rugi laba serta laporan neraca.
Kata Kunci : laundry, sistem akuntansi, android.

ABSTRACT
The laundry needs good accountancy system. Accountancy system is a method and procedure to record and report finances in an institutions or bussiness organization. Until nowdays, many laundry bussiness use manual report of its finance that is using paper and unefficient manual record using hands. This unefficient can impede the laundry, so that it wastes time. Based on this problem, I make the accoutancy system that can help the accountancy in “Jaya Laundry”. This application uses platform OS android and MySQL as its storage media with client and server consept. The result of this research is getting the acountancy information system can help the process the finances in a laundry bussiness “Jaya Laudry” that is inputing the incomes and outcomes. The outputs are the incomes report, outcomes report, profit and lose out report, and also the balances report.   


Keywords: laundry, accountancy system, android.



I.     PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Kebutuhan akan sistem akuntansi sangat penting dalam suatu perusahaan jasa seperti jasa laundry. Manfaat sistem akuntansi bagi suatu perusahaan jasa antara lain sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan dan mengetahui maju tidaknya perusahaan jasa tersebut. Sehingga peranan sistem akuntansi pada sebuah perusahaan jasa dapat dikatakan mendukung kelangsungan dan perkembangan perusahaan jasa. Penulis mengambil studi kasus pada “Jaya Laundry” yang berdiri sejak tahun 2011 dengan nama pemilik Moh. Zainul Arifin dan bertempat di Jl. TelangIndah Timur Blok C No. 2.
Dalam suatu perusahaan semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Sistem akuntansi dibuat agar dapat membantu mempercepat dan mengurangi resiko kesalahan manusia. Penulis mengambil pokok pikiran tentang membuat suatu program sistem akuntansi yang biasanya masih menggunakan manual yaitu ditulis pada buku jurnal, buku besar, dan sebagainya.
Jika tidak teliti, dalam pembukuan akuntansi sistem manual akan terjadi banyak kesalahan manusia, seperti kesalahan dalam perhitungan, kesalahan dalam pencatatan data pemasukan dan data pengeluaran, selisih perhitungan laba rugi, dan lain sebagainya. Disini dengan teknologi, permasalahan dapat diatasi menggunakan konsep client dan server. Nantinya ada dua user, user pertama yakni client untuk karyawan laundry terdapat fitur inputan  seperti data pemasukan dan pengeluaran. Sedangkan user kedua yang merupakan server untuk pemilik laundry terdapat fitur laporan pemasukan, laporan pengeluaran, serta laporan laba rugi. Untuk mempermudah pencatatan pembukuan maka perlu dibuat sistem akuntansi pada perusahaan jasa yang masih menggunakan sistem manual. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat judul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Akuntansi Berbasis Android ( Studi Kasus Jaya Laundry )”.

1.2              Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas  maka rumusan masalah yang akan disimpulkan adalah “Bagaimana merancang dan membangun  sistem informasi akuntansi laundry berbasis android”? 

1.3              Batasan Masalah

Dalam memudahkan perancangan aplikasi yang akan dirancang ini, penulis akan membatasi masalah yang berkaitan dengan rancang bangun sistem informasi akuntansi berbasis android, yaitu sebagai berikut:
1.     Sistem yang digunakan berbasis client-server.
2.     Pembuatan aplikasi ini menggunakan Android Studio sebagai platform-nya dan MySQL sebagai databasenya.
3.     Pada aplikasi client yakni karyawan laundry dapat menginputkan data  seperti data pemasukan dan data pengeluaran saja.
4.     Pada aplikasi server yakni pemilik laundry dapat melihat laporan pemasukan, laporan pengeluaran,serta  laporan laba rugi.
5.     Aplikasi ini khusus untuk Jaya Laundry.
6.     Tidak membahas keamanan jaringan.

1.4              Tujuan dan Manfaat

1.4.1        Tujuan

Pembuatan aplikasi ini berupaya untuk membantu membuat rancang bangun aplikasi sistem akuntansi berbasis android, yang saat ini masih menggunakan cara manual. Dan berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan yaitu merancang dan membangun aplikasi berbasis android yang menyediakan fitur inputan data pemasukan dan data pengeluaran, mencetak laporan pemasukan, laporan pengeluaran serta laporan laba rugi yang dapat membantu sistem akuntansi laundry.

1.4.2        Manfaat

Manfaat  dari penelitian ini diharapkan aplikasi dapat membantu dan mempermudah usaha laundry tepatnya pada “Jaya Laundry”, khususnya pada  pendataan laporan keuangan laundry disetiap transaksi laundry serta dapat memberikan efisiensi waktu dan efektifitas kerja dalam proses  laundry.
II. DASAR TEORI

2.1              Penelitian Sebelumnya

Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Cindy Natalia dengan judul “ Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi pada Laundry “X” ”. Sistem informasi akuntansi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Php dan Mysql. Sistem informasi ini dibangun dengan tujuan untuk mememudahkan dalam pencatatan transaksi yang ada dan pembuatan laporan pada Laundry “X”. [1]
Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Danny Santoso dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi pada Laundry pada U.D Sejahtera”. Sistem informasi akuntansi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Php dan Mysql. Sistem informasi ini dibangun dengan tujuan untuk mememudahkan dalam pencatatan transaksi yang ada perusahaan U.D Sejahtera.[2]

2.2       Konsep Dasar Sistem

2.2.1    Definisi Sistem

              Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.[3]

2.2.2    Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Informasi juga merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data – data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan. Beberapa data dapat dinyatakan sebagai informasi jika dari sedikit data tersebut sudah dapat ditarik sebuah kesimpulan.[3]

2.2.3    Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan .[3]
Beberapa kemampuan sistem informasi adalah sebagai berikut :
1.     Melakukan komputasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi.
2.     Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat.
3.     Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil, namun mudah diakses.
4.     Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
5.     Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.
6.     Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
7.     Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan secara manual.

2.2.4    Aktifitas Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki beberapa aktifitas sebagai berikut:
1.     Aktifitas input
Aktifitas input biasanya berbentuk entri data seperti pencatatan dan pengeditan.
2.     Aktifitas proses
Aktifitas proses atau pemrosesan, sistem informasi melakukan pengolahan data dengan operasi – operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain sebagainya.
3.     Aktifitas output
Hasil dari aktifitas output dapat berupa pesan, laporan, gambar, berkas, audio, ataupun video.
4.     Aktifitas penyimpanan
Penyimpanan adalah aktifitas sistem informasi dengan menyimpan data dan informasi secara teratur untuk digunakan kemudian. Penyimpanan ini juga dapat dimaksudkan untuk mengamankan data dan informasi.
5.     Aktifitas pengendalian atau pengawasan
Dalam melakukan pemrosesan, perlu adanya pengawasan apakah sistem informasi telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pada aktifitas ini diperlukan pengendalian berupa tanggapan negative maupun positif.[3]

2.3       Pengertian Sistem Akuntansi

                Sistem Akuntasi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham,kreditur dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. [4]

2.3.1    Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat  digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. [5]

2.4       Pengertian Sistem Operasi Android

                Android adalah suatu sistem operasi yang dikeluarkan oleh Google Inc. dibawah koordinasi Open Handset Alliance, yang bersifat open source. Selain sebagai sistem operasi, Android terdiri dari middleware dan beberapa application key dengan menyediakan SDK (Software Development Kit) sebagai tools dan API untuk membuat ataupun mengembangkan aplikasi platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.[6]

2.4.1    Pengertian Android Studio

Sejarah Android Studio yang dibuat pada Mei 2013 sebagai alternatif IDE Eclipse. Android Studio didasarkan pada basis bahasa pemrograman JAVA.[7]
Pada android studio, aplikasi android dapat dikembangkan secara native, hybrid dan web. Aplikasi native adalah aplikasi android yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman spesifik, seperti android studio dengan bahasa pemrograman java, atau swift untuk platform IOS.[8]

2.5       Konsep Dasar PHP

PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skrip HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari. [9]

2.6       Konsep Dasar MySQL

MySQL adalah salah satu perangkat lunak sistem manajemen basis data (database) SQL atau sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Berbeda dengan basis data konvensional seperti .dat, .dbf, .mdb, MySQL memiliki kelebihan yaitu bersifat multithread, dan multi-user serta mendukung sistem jaringan. MySQL di diitribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), namun ada juga versi komersial bagi kalangan tertentu yang menginginkannya. [9]

2.7       Pengertian Client-Server

                Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.Server adalah system atau proses yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya yang terhubung dalam system jaringan, sedangkan Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server.
Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode client-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.[10]

2.8       Pengertian Laundry

Laundry ( Binatu ) adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.[11]
Keberadaan jasa cuci mncuci dan setrika sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup manusia. Berkembangnya bisnis laundry kiloan menjadi persaingan di sektor ini menjadi semakin ketat. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas layanan adalah dengan menerapkan suatu sistem pencatatan dan pengelolahan data transaksi yang baik dan terstruktur sehingga semua informasi yang diperlukan dapat dihasilkan secara cepat dan akurat.[12]

III. PERANCANGAN

3.1.      Analisa Kebutuhan Sistem

3.1.1.   Analisa Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah bagian paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukkan kedalam aplikasi yang akan dibuat. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut :
a.     Fungsi login sistem.
b.     Fungsi pengolahan data pemasukan.
c.     Fungsi pengolahan data pengeluaran.
d.     Admin dapat mencetak laporan data pemasukan.
e.     Admin dapat mencetak laporan data pengeluaran
f.      Admin dapat mencetak laporan rugi laba.

3.1.2.   Analisa Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan sistem ini antara lain sebagai berikut :
1.     Kebutuhan Perangkat Keras (hardware) yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :
a.     Untuk server, satu unit komputer server sebagai server yang telah diinstal dan dikonfigurasikan sesuai standar minimal, yaitu Apache Web Server, PHP dan sistem basis data MySQL serta terkoneksi internet.
2.     Kebutuhan Perangkat Lunak yang digunakan dalam perancangan system ini adalah sebagai berikut :
a.     Apache Web Server, PHP dan sistem basis data MySQL serta terkoneksi internet.
3.     Kebutuhan Pengguna.Untuk pengguna, harus bisa diakses dari komputer dan laptop, serta aplikasi web browser pada umumnya (spesifikasi minimum).

3.2       Use Case Diagram

Use case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user dengan sistem. Sebuah diagram use case di dalam aplikasi berfungsi untuk menggambarkan hubungan antara aktor dengan kegiatan yang dilakukan terhadap aplikasi. Berikut adalah gambaran use case diagram interaksi pemilik dan karyawan laundry yang dapat dilakukan dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Android (Studi kasus Jaya Laundry).

3.2.1    Use Case Generalisasi User

Use case generalisasi user ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3. 1 Use Case Generalisasi User
Berdasarkan Gambar 3.1 dapat disimpulkan generalisasi user terdapat beberapa macam akses user, yaitu untuk pengguna admin dan karyawan. Setiap tipe user memiliki hak akses yang berbeda.

3.2.2    Use Case Login

Use case login ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Berdasarkan Gambar 3.2 dapat disimpulkan bahwa user dapat melakukan login untuk dapat mengakses fitur aplikasi akuntasi dengan mengisi username dan password yang telah ditentukan sesuai user. Selain login, user dapat melakukan logout untuk keluar dari aplikasi.

Gambar 3. 2 Use Case Login

3.2.3    Use Case Data Pemasukan

Use case data pemasukan ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3. 3 Use Case Data Pemasukan
Berdasarkan Gambar 3.3, pada halaman data pemasukan, user dapat melakukan beberapa hal yaitu menambah data pemasukan, melihat data pemasukan, memperbaharui data pemasukan, menghapus data pemasukan, dan menampilkan report terhadap data pemasukan.

3.2.4    Use Case Data Pengeluaran

Use case data pengeluaran ditunjukkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3. 4 Use Case Data Pengeluaran
Berdasarkan Gambar 3.4, pada halaman data pengeluaran, user dapat melakukan beberapa hal yaitu menambah data pengeluaran, melihat data pengeluaran, memperbarui data pengeluaran, menghapus data pengeluaran, dan menampilkan report terhadap data pengeluaran.

3.4.            CDM / PDM

3.4.1.                         Conceptual Data Model

Gambar 3.5 CDM Sistem Informasi Akuntansi Laundry
Pada gambar 3.5 menjelaskan hubungan antara table satu ke yang lainnya.










3.4.2.                   Physical Data Model


Gambar 3.6 PDM Sistem Informasi Akuntansi Laundry
Pada gambar 3.6 menjelaskan tentang table Physical Data Model terhadap database Sistem Informasi Akuntansi Laudry.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Halaman Sistem Informasi Akuntansi Laundry

4.1.1 Halaman Icon pada HP

Halaman icon pada HP Sistem Informasi Akuntansi Laundry ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4. 1 Halaman Icon pada HP
Berdasarkan  Gambar 4.1. Pada halaman HP Android terdapat banyak aplikasi dan user harus membuka aplikasi dengan nama A-Laundry dengan logo seperti rumah warna biru merah.

4.1.2.      Halaman Splashscreen

Halaman Splashscreen seperti ditunjukan pada Gambar 4.2.
   Gambar 4. 2.  Halaman Splashscreen
Berdasarkan  Gambar 4.2. Pada halaman splashscreen akan muncul halaman dengan logo SIAkuntansi ditengah dan progress bar untuk mengindikasikan bahwa aplikasi sedang di load sebelum masuk ke   halaman utama aplikasi.

4.1.3.   Halaman Login Aplikasi Android

Halaman login aplikasi seperti ditunjukan pada Gambar 4.3.
           Gambar 4. 3. Halaman Login Aplikasi
Berdasarkan  Gambar 4.3. Pada halaman login android karyawan menulis email dan password dengan benar kemudian klik tombol login maka sistem akan mengarahkan ke halaman utama aplikasi.

4.1.4.   Halaman Utama Aplikasi Android

Halaman utama aplikasi android seperti ditunjukan pada Gambar 4.4.
Gambar 4. 4 Halaman Utama Aplikasi
Berdasarkan Gambar 4.4, pada halaman utama aplikasi akuntansi laundry. Pada halaman ini terdapat fitur icon data pemasukan , icon data pengeluaran, icon tentang dan icon keluar aplikasi tersebut.

4.1.5    Halaman Tambah Nama Data Pemasukan

Halaman tambah nama data pemasukan seperti ditunjukan pada Gambar 4.5.
 
Gambar 4. 5 Halaman Tambah Nama
Berdasarkan Gambar 4.5, pada halaman tambah nama pada data pemasukan. Pada halaman ini karyawan menginputkan data nama pelanggan jika telah selesai maka bisa menambahkan detail data pemasukan sedangkan tombol batal untuk membatalkan pengisian data.

4.1.6    Halaman Tambah Detail Data Pemasukan

Halaman tambah detail data pemasukan seperti ditujukan pada Gambar 4.6.     
Gambar 4. 6 Halaman Tambah Detail Pemasukan
Berdasarkan Gambar 4.6, pada halaman tambah detail data pemasukan. Pada halaman ini karyawan memilih detail rincian data pemasukan dan menginputkan berat/satuan data laundry jika telah selesai klik tombol selesai untuk meyimpan data sedangkan tombol batal untuk membatalkan pengisian data.

4.1.7    Halaman Lihat Data Pemasukan

Halaman lihat data pemasukan seperti ditujukan pada Gambar 4.7.     
Gambar 4. 7 Halaman Lihat Data Pemasukan
Berdasarkan Gambar 4.7, pada halaman lihat data pemasukan. Pada halaman ini karyawan dapat melihat data pemasukan yang telah diinputkan.

4.1.8    Halaman Tambah Detail Data Pengeluaran

Halaman tambah detail data pengeluaran seperti ditujukan pada Gambar 4.8.     
Gambar 4. 8 Halaman Tambah Detail Data Pengeluaran
Berdasarkan Gambar 4.8, pada halaman tambah detail data pengeluaran. Pada halaman ini karyawan memilih detail rincian data pengeluaran dan menginputkan field banyak  jika telah selesai klik tombol selesai untuk meyimpan data sedangkan tombol batal untuk membatalkan pengisian data.  

4.1.9    Halaman  Lihat Data Pengeluaran

Halaman lihat data pengeluaran seperti ditujukan pada Gambar 4.9.     
Gambar 4. 9 Halaman Lihat Data Pengeluaran
Berdasarkan Gambar 4.9, pada halaman lihat data pengeluaran. Pada halaman ini karyawan dapat melihat data pengeluaran yang telah diinputkan.

4.1.10  Halaman Tentang Aplikasi

 Halaman tentang aplikasi seperti ditujukan pada Gambar 4.10.     
Gambar 4. 10 Halaman Tentang Aplikasi
Berdasarkan Gambar 4.10, pada halaman tentang aplikasi. Pada halaman ini berisi informasi tentang aplikasi ini dibuat. 

4.1.11 Halaman Keluar Aplikasi

Halaman keluar aplikasi seperti ditujukan pada Gambar 4.11.     
Gambar 4. 11 Halaman Keluar Aplikasi
Berdasarkan Gambar 4.11, pada halaman keluar aplikasi. Pada halaman ini user dapat keluar dari menu utama dan kembali ke halaman login.

4.1.12. Halaman Login Aplikasi Web

Halaman login aplikasi web seperti ditujukan pada Gambar 4.12.
Gambar 4. 12 Halaman login aplikasi web server
Berdasarkan Gambar 4.12, pada halaman login admin terdapat field username dan password yang digunakan untuk mengakses aplikasi akuntasi laundry berbasis web. Pada halaman ini terdapat tombol login untuk masuk ke halaman utama aplikasi.

4.1.13  Halaman Utama Aplikasi Web

Halaman utama sistem informasi akuntansi laundry ditunjukkan pada Gambar 4.13.
Gambar 4. 13 Halaman Utama Web Aplikasi Akuntansi Laundry
Berdasarkan Gambar 4.13, pada halaman utama aplikasi akuntansi laundry. Pada halaman ini terdapat fitur form yang terdapat tabel data karyawan, fitur transaksi dimana ada data pemasukan dan pengeluaran, dan fitur laporan terdapat laporan data pemasukan, laporan data pengeluaran serta laporan data rugi laba per bulannya.

4.1.14    Halaman Report Data Pemasukan

Halaman report data pemasukan aplikasi akuntansi laundry ditunjukkan pada Gambar 4.14.


Gambar 4. 14 Halaman Report Data Pemasukan
Berdasarkan Gambar 4.14, pada halaman report data pemasukan terdapat table data pemasukan. Halaman ini digunakan untuk mengetahui data berdasarkan batas bulan dan tahun yang dimasukkan admin. Pada halaman ini juga terdapat field batas bulan dan tahun untuk mengatur batas bulan dan tahun pada data yang ingin dilihat, serta tombol cetak untuk mencetak data.

4.1.15  Halaman Report Data Pengeluaran

Halaman report data pengeluaran aplikasi akuntansi laundry ditunjukkan pada Gambar 4.15.


Gambar 4. 15 Halaman Report Data Pengeluaran
Berdasarkan Gambar 4.15, pada halaman report data pengeluaran terdapat table data pengeluaran. Halaman ini digunakan untuk mengetahui data berdasarkan batas bulan dan tahun yang dimasukkan admin. Pada halaman ini juga terdapat field batas bulan dan tahun untuk mengatur batas bulan dan tahun pada data yang ingin dilihat, serta tombol cetak untuk mencetak data.

4.1.16  Halaman Report Data Rugi Laba

Halaman report data rugi laba aplikasi akuntasi laundry ditunjukkan pada Gambar 4.16.


Gambar 4. 16 Halaman Report Data Rugi Laba
Berdasarkan Gambar 4.16, pada halaman report data rugi laba terdapat table data pemasukan, tabel data pengeluaran serta tabel data rugi laba. Halaman ini digunakan untuk mengetahui data berdasarkan batas bulan dan tahun yang dimasukkan admin. Pada halaman ini juga terdapat field batas bulan dan tahun untuk mengatur batas bulan dan tahun pada data yang ingin dilihat, serta tombol cetak untuk mencetak data.

4.1.17  Halaman Report Data Neraca

Halaman report data neraca aplikasi akuntasi laundry ditunjukkan pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17  Halaman Report Data Neraca
Berdasarkan Gambar 4.17, pada halaman report data neraca menampilkan total dari setiap kode akun . Halaman ini digunakan untuk mengetahui data berdasarkan batas bulan dan tahun yang dimasukkan admin. Pada halaman ini juga terdapat field batas bulan dan tahun untuk mengatur batas bulan dan tahun pada data yang ingin dilihat, serta tombol cetak untuk mencetak data.
V. PENUTUP

5.1       Kesimpulan

 Berdasarkan rancang bangun sistem informasi akuntansi laundry diperoleh sebuah kesimpulan yaitu sistem informasi akuntansi laundry ini dapat membantu kinerja pengolahan data keuangan suatu perusahaan jasa laundry studi kasus “Jaya Laundry” yaitu input data pemasukan dan data pengeluaran. Output yang dihasilkan yaitu laporan data pemasukan, laporan data pengeluaran, laporan rugi laba serta laporan neraca.

5.2       Saran

Adapun saran mengenai pembangunan aplikasi ini adalah diperlukan integrasi sistem dengan bidang yang lain selain pada bidang keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Nataria, Cindy. 2015. Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi pada Laundry “X”. Journal Volume.4 No.2. Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya.
[2] Santoso, Danny dan Trianggoro Wiradinata. 2016. JUISI Volume 02 No.01.
[4] Hamidi, Nur Ahmad. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Laundry Berbasis Android dengan Metode Extreme Programming. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
[5] A.M Hirin & Virgi. (2011). Cepat Mahir Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta-Indonesia: Prestasi Pustakaraya.
[6] Setiyawati, Yenita Dwi,dkk. Pembuatan Aplikasi Antar-Jemput Laundry Berbasis Web Service pada Platform Android. Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Diakses pada tanggal 23 Januari 2017.
[7] Adini,Liska,dkk. Aplikasi mobile monitoring laundry (Reporting) berbasis android. 2016. Prodi D3 Teknik Telekomunikasi,Fakultas Ilmu Terapan,Universitas Telkom.Diakses pada tanggal 23 Januari 2017.
[8] Imamah. Pemrograman Berbasis Mobile Menggunakan Android Studio. Yogyakarta: Dee Publish,2017.
[9] Aisyah,Aas Astri. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Perusahaan. Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Bandung.https://www.scribd.com/doc/252127110/JURNAL-SISTEM-INFORMASI-MANAJEMEN.Diakses pada tanggal 23 Januari 2017.
[10] Anwar,Nuril,dkk.Analisis Arsitektur Client Server Menggunakan Database Terpusat.Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Program Studi Sistem Informasi,Universitas Ahmad Dahlan. http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/download/2589/1544.Diakses pada tanggal 23 Januari 2017.
[11] Ikhsan, Fauzar.2009. Kinerja Section Laundry Terhadap Tingkat Kepuasan Tamu di Best Western Hotel Asean International Medan. Fakultas sastra, Bidang Keahlian Perhotelan, Universitas Sumatra Utara.
[12] Khoirunnisa, Refika.dkk. Pembuatan Aplikasi Web Manajemen Laundry dan Integrasi Data dengan Web Service. Makalah Tugas Akhir. Fakultas Teknik, Studi Sistem Informasi. Universitas Diponegoro.
















5 Tahapan Manajemen Layanan TI menurut ITIL

Apa itu Information Technology Infrastructure Library ( ITIL ) ? ITIL adalah kerangka umum yang menggambarkan Best Practice dalam...