Kakaku, tersayang :)

Pagi buta mulai menampakkan sinarnya, suara gemercik hujan membasahi jendela kamarku. Ku mulai terbangun oleh suara handphone ku yang berbunyi sangat keras, aku kira alarm tapi ternyata kamu, kamu yang sekian lama hilang dan kini tiba-tiba lembali memberi perhatian. Entahlah, kau selalu datang disaat aku tlah tak bersama kekasihku tapi kenapa kau selalu menghilang ketika ku sudah benar-benar menemukan yang baru. Kau begitu misterius bagiku, kau datang membuat manis hidupku kau pergi membawa luka dihati ini. Aku bertanya pada cermin apa dia seorang malaikat yang Tuhanku cintapkan untukku, tapi mengapa hanya sekejap saja ia disini. Apa aku tak pantas untuknya, atau dia hanya menjadikanku pelarian saja dari masa lalunya. Celotehan candamu selalu hadir di setiap malamku. Aku ingin sekali bertanya, kenapa kau selalu datang tiva-tiba dan pergipun tiba-tiba. Sebelumnya kita tak pernah bertemu, sekalipun hanya untuk meminum teh bersama. Terakhir aku melihatmu saat kau tampil di acara perpisahan sekolah, itu pun sudah lima tahun silam. Aku tak banyak tau tentangmu, kau cuma datang sesuka hatimu kemudian pergi lagi. Ku mulai terbiasa dengan itu, tak heran hatiku pun tlah terbiasa kau mainkan. Aku heran, kenapa kau selalu menceritakan kisah masa lalumu, tanpa kau peduli perasaanku. Sakit rasanya, yah sakit. Tapi bagaimanapun ku tetap menerimamu, termasuk kekuranganmu. Ku hanya sebatas pelarian atau bahkan menjadi orang yang kesekian yang kau beri perhatian. Untung saja, aku tak begitu menaruh hati padamu. Mungkin kita cukup menjadi kakak-adik. Tapi disisi lain aku menginginkan lebih dari itu. Terimakasih kak, kau sudah ada di hidupku meski kau sering menghilang dari peradabanku. Terimakasih kau tlah menjadi bagian di hari-hariku, kau ku anggap seperti kakakku sendiri karena aku tak benar-benar punya saudara kandung. Terimakasih pula kau sudah menyia-nyiakanku. Dari adikmu, yang tersayang. :)