kamu :)

sosokmu mengalihkan duniaku, kau datang tiba-tiba membawa luka lama. malem itu, aku tak sengaja bertemu kau dengan kekasihmu. aku heran, apa kau tak punya malu sampai2 menghubungi aku lagi ? dimana hatimu ? kau seenaknya kembali, hatiku ini bukanlah batu. mengapa kau kembali membawa tawa, kau tampak lebih dewasa. sekian lama kau menghilang dari benakku. melawan arah pikiranku, kau datang membawa janji kita dulu. aku tau kau menyayangiku saat kau masih bersama kekasihmu. tapi kenapa kau datang disaat aku benar-benar tlah bahagia dengan orang yang membahagiakanku. mengapa kisah ini begitu rumit ? layaknya barisan limit yang tak terhingga, abstrack lebih tepatnya. kamu selalu ada disaat aku butuh, tapi aku ada hanya di saat kau senang. semua perhatianmu, sungguh aku tak mengerti, hampir aku tak bisa bedakan mana perhatianmu yang tulus atau sekedar hanya gombalan semata. hinakah aku, jika aku membuat hatimu terluka? dosakah aku menduakan kasih sayang ini ? entahlah. aku terlalu labil untuk memilih mu, aku sangat benci pilihan. aku benci diriku sendiri karena tlah menyayangimu. sosokmu tlah ku gapai, tapi tak bisa ku genggam. sabar, mungkin kata ini yang tepat aku gambarkan untuk sifatmu itu. sabar menghadapi semua sikapku. tapi aku tau, kau terluka meski dihadapanku kau bertopeng seolah bahagia.

Diamku diammu

dalam diamku, aku bertanya

dalam diamku, aku membisu

dalam diamku, aku menangis

dalam diamku, aku berharap 

dalam diamku, aku merindukanmu 

kini ragamu tlah hilang dari pelukku 

kini ragamu tlah pergi bersamanya

aku sendiri disini menanti

menanti kau kembali 

semua terasa ambigu

sama seperti perasaanku padamu yang tak jelas ini

dalam lamunku,

adakah seorang pangeran yang bisa menghapus luka yang kau tanam?

kini aku mulai menyadari 

bahwa orang yang selalu terhadapku 

dialah orang yang sebenarnya patut aku cinta :)

kau kembali

20 DESEMBER 2012. disaat ku sudah benar2 bisa melepasmu, mengapa kau kembali ? apa kau tak punya hati dan igin menyakiti hatiku lagii. apa kau kurang puas, membuat redup redam hatiku ini. sebegitu mudahnya kau kembali, tanpa tau perasaanku sebenarnya dan mungkin aku masih tak bisa tanpamu. tapi kenapa? bukankah kau lebih memilihnya di bandingkan denganku ? bukankah kau lebih nyaman dengannya? mungkin batin ini tak rela. tapi aku masih tak siap jika sikapmu belum berubah, masih seperti dulu, keegoisan itu tak mampu membuatku nyaman denganmu. terkadang aku berfikir, kau lebih pantas dengannya bukan malah bersamaku. dan akhirnya kau kembali, meskipun tak benar-benar bersama.

kehilanganmu ..

12 desember 2012. sosoknya selalu menghantuiku, meski tlah ku coba dengan yang lain. sulit ku hapus, sulit ku pahami, kau tetap yang terindah. termenung dalam gelapnya malam, ditemani musik mp3 yang mengalun indah.. "Baru kali ini ku merasa kehilangan kamu Saat kau tak ada di sini, di sampingku Bertahun-tahun aku jalani hidup denganmu Kini harus berakhir selamanya, selamanya Aku sedih tanpa dirimuSedih tanpa pelukmu, sedih kehilanganmu Haruskah ku sudahi perasaanku padamu Tapi aku belum yakin aku bisa melupakanmu Aku sedih tanpa dirimuSedih tanpa pelukmu, sedih kehilanganmu Apa kau dengar aku, mendengar tangisanku Aku di sini mengharapkan dirimu Aku sedih tanpa dirimuSedih tanpa pelukmu, sedih kehilanganmu Aku mati tanpa dirimu Mati setiap hari, mati rasa ini. Mati rasa ini, aku kehilanganmu." lagu ini terdengar sangat cocok buat perasaanku saat ini. aku tau kau masih ada rasa denganku, tapi kenapa sikapmu membuat aku jenuh. titik puncak kejenuhanku saat kau marah, menjadikan sosok mu bukan diriku sendiri. aku merasa ada dalam penjara cintamu, mungkin itu salah satu faktor aku melepaskanmu. dan anehnya lagi, mengapa aku tak enak hati saat kau bersamanya. pagi itu, aku layaknya seorang pengganggu. mungkin aku tak tau saat kau tlah bersamanya setelah kepergianku bulan lalu. panggilan itu, seharusnya aku yang kau sebut, kenapa harus dia seharusnya aku pemilik hatimu satu-satunya, yah aku. secepat itu kau melupakanku, hanya dengan hitungan hari, jam ataupun detik. aku tak rela saat kau bersamanya, sebenarnya aku ingin kembali. tapi menurutku itu hal yang mustahil. sosok dia telah menggantikanku, kau bahagia, ku senang mendengarnya. meskipun setiap malam aku harus meneteskan air mata di pipiku ini, demi kebahagianmu. aku rela.... aku RELA ........LA...LA..LA

Aku Mengagumimu

16 oktober 2012. Aku mungkin orang yang beruntung, beruntung mempunyai banyak orang yang menyayangiku. Namun semua terasa ambigu, mereka menganggapku dekat, tapi anehnya aku merasa asing dengan semuanya. Kadang aku berfikir, perhatian mereka semua hanya palsu. Panggilan itu, aku terasa hanyut dalam setiap kata dari mereka. Entah mungkin, kalian bertopeng dibalik panggilan itu. Dia aku suka caramu menganalisis sesuatu secara detail, caramu mengajariku tentang hal kecil yang mungkin belum ku fikirkan sebelumnya. Aku ssuka caramu menatapku, dalam. Sosok mata indah cemerlang, yah itu kamu. Mungkin kamu pilihan dari beberapa pilihan hatiku, kamu yang membuatku jatuh cinta dengan gaya mu. Sosok cowok suka maen game, pinter ict dan matematika. Kau menginspirasikan ku, disetiap fikirku tentangmu. Kau bersembunyi dibalik kata teman, tersenyum dibalik kesdihan, tertawa dibalik kegalauan, yeah itu sikapmu, aku tak bisa menebak itu semua. Kau buat aku jatuh cinta disetiap aljabar yang kau terangkan, gerak-gerik tangan mu yang unik, bicaramu yang konyol. Semua diselimuti oleh tawa, anehnya kau dating disaat aku benar-benar jenuh bersamanya. Menembus dinding rindu, pada sosok cowok cuek dan masa bodoh itu. Kau bagaikan bintang yang menerangi redupnya malam, kecil tapi jika tak ada sosok mu terasa hampa. Kau membuatku nyaman didekatmu menjadikan diriku sendiri, layaknya burung terbang bebas di angkasa. Dan kemudian jatuh, saat aku tau bukan aku yang benar-benar ada di hatimu. Saat kau dengan ku, disisi lain ada orang yang membutuhkanmu. Aku hanya angin yang tiba-tiba merusak semuanya. Tapi tak bisa ku pungkiri, aku mengangumimu jauh sebelum kau mengenalku. Sosokmu mirip dengan actor film favoritku yaitu harry potter. Terima kasih, kau pernah hadir di hari-hari ku, meski tak lama. Terima kasih, kau mampu merubah minsetku.